Rabu, 05 Februari 2014

macam-macam karya seni rupa

Nama               : Mohammad Arifin
Kelas               : XI Mesin 4
No.Presensi      : 33
1.      Karya Seni Rupa Pada Zaman Prasejarah
Description: Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah Kapak corong dan Nekara
Zaman prasejarah adalah zaman ketika manusia belum meninggalkan bukti tertulis. Sedangkan zaman sejarah adalah zaman ketika manusia telah mengenal tulisan. Kedua zaman ini dapat ditemukan dengan cara yang berbeda. Misalnya pada zaman prasejarah tidak meninggalkan benda-benda hasil kebudayaan manusia. Maka untuk mengetahuinya para ahli sejarah melakukan penelitian dengan cara :
1.  Melakukan ekskavasi untuk menemukan peninggalan budaya yang tertanam di tanah
2. Mempelajari kehidupan suku-suku terasing pada waktu sekarang yang masih hidup seperti di zaman nenek moyang manusia

Sejarah Senirupa Indonesia Zaman prasejarah secara garis besar terbagi atas zaman batu dan zaman logam. Karya-karya seni rupa yang diciptakan pada masa itu umumnya sebagai media upacara dan bersifat simbolis. Seni rupa zaman prasejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Sejarah Seni rupa Indonesia zaman batu :
Pada zaman batu, peralatan yang digunakan dibuat dari batu.
Urutan Jaman Prasejarah Zaman batu terbagi atas :
  • Zaman Paleolitikum ( Batu Tua ) : Manusia Nomaden
  • Zaman Mesolitikum (Batu Tengah) : Manusia Tinggal di Goa
  • Zaman Neolitikum ( Batu Muda) : Manusia tinggal menetap mendirikan rumah kayu.
  • Zaman Megalitikum (Batu Besar) : Manusia pada saat itu Mengenal Pemujaan.
Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah pada zaman Batu tersebut bisa dikelompokkan sebagai berikut.
1) Seni bangunan
Pada zaman Megalithikum banyak menghasilkan bangunan dari batu yang berukuran besar, seperti
punden, dolmen, sarkofagus, dan meja batu.
Description: Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah Kubur Batu, Sarkofagus, Menhir, megalit
Kubur Batu dan Menhir yang terdapat ditanah Toraja Sulawesi Selatang, dan Sarkofagus serta Patung Megalit yang terdapat di Pasemah Pelambang.
Description: dolmen
Dolmen
2) Seni patung 
Seni patung Peninggalan zaman Neolithikum berupa patung - patung penggambaran leluhur yang terbuat dari kayu dan batu. Peninggalan zaman Megalithikum, berupa patung-patung berukuran besar.

Description: Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah
Gowawambea" merupakan peninggalan budaya megalitikum.
Tempat: Desa Onolimbu, Kecamatan Sirombu, Nias, Sumatera Utara.
Peninggalan zaman Mesolithikum berupa lukisan cap jari dan lukisan yang menggambarkan perburuan binatang yang ditempatkan pada dinding-dinding gua. Pada zaman Neolithikum dan Megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan, benda-benda kerajinan, dan hiasan ornamen.

Description: Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah
Lukisan Babi Hutan - Lukisan Rusa - dan Lukisan Cap Jari yang terdapat di Gua Leang-leang Maros Sulawesi Selatan

Seni rupa zaman logam (zaman perunggu)
Pada zaman logam, peralatan yang dibuat dan digunakan berasal dari benda logam. Peninggalan zaman logam berupa benda-benda kerajinan dari perunggu, sepertiganderang, kapak, bejana, patung, dan perhiasan. Karya seni tersebut dibuat dengan teknik cor (cetak), yang dikenal dengan teknik bivalve (tuang berulang) dan teknik a cire perdue (tuang sekali pakai).

Description: Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah Nekara dan Moko
Nekara - Moko
 Kapak coro dan Nekara anda juga bisa lihat pada gambar yang pertama diatas.

Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah dibagi berdasarkan perkembangan kebudayaan manusia, maka pada Zaman prasejarah meliputi empat masa antara lain :
  1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, serta alat yang digunakan dibuat dari batu.
  2. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, serta alat yang digunakan dibuat dari batu yang sudah dibentuk
  3. Masa bercocok tanam, dan alat-alat yang digunakan sudah lebih halus dan bagus.
  4. Masa Perundagian (perindustrian), alat-alat dipergunakan selain dibuat dari batu juga dari logam.

Kelangsungan Keberadaan Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah
  • Sejarah senirupa terkait dengan peninggalan saat ini pada masa akhir tarikh masehi terakhir banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan hindu yang sudah matang yang berasal dari India.
  • Tetapi budaya asing seperti hindu masuk berpengaruh pada budaya lokal yang tidak mudah hilang, seperti ritual atau semangat ritus terhadap roh nenek moyag sangat kental maka terjadi akulturasi budaya sebagai lokal genius bangsa Indonesia.
  • Punden berundak adalah contoh nilai architektur yang penuh simbol akan makna filosofi banyak terdapat pada peninggalan candi seperti sukuh (abad XV), Borobudur (jaman Samaratungga) dll.
Description: Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah Punden Berundak
Punden Berundak di Situs Gunung Padang-Jabar
  •  Kesenian Prasejarah masih berlangsung saat ini meskipun terhimpit budaya dari luar. (Nias dan Papua).Manivestasi Tugu adalah menhir pada jaman megalithikum.

Description: http://3.bp.blogspot.com/-AhKvqlPHu-U/UQIDb-2TVoI/AAAAAAAADOI/Kk1xKYQXBlE/s1600/Gowawambea_01.jpg
Gowawambea

Description: http://1.bp.blogspot.com/-oDX8LRs4jgU/UQIDdik2TdI/AAAAAAAADOQ/D_1GR9uXkTU/s1600/Peti+Kubur-Cipari+Kuningan.jpg
Peti Kubur-Cipari Kuningan

Description: http://3.bp.blogspot.com/-63GyMcBaz9Y/UQIDeImZm7I/AAAAAAAADOU/2hHiD6Olh-w/s1600/Candi+sukuh+abad+XV.jpg
Candi sukuh abad XV





2.      Karya seni Rupa Abad Pertengahan

Description: C:\Users\TOSHIBA\Downloads\pertengahan.jpg
Seni rupa Abad Pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang muncul sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa Germania di bawah Raja Charmelagne hingga dimulainya masa renaisans.
·         1 Karakteristik
·         2 Periodisasi
·         3 Penyebaran
·         4 Lihat pula
·         5 Seniman besar

Karakteristik

Karya seni rupa pada zaman ini memiliki ciri khas, yaitu keterikatan atas otoritas gereja yang mendominasi pemerintahan dan struktur sosial masyarakat. Ketaatan kepada gereja adalah mutlak. bahkan tak jarang gereja ikut campur tangan dalam menentukan isi karya yang akan dibuat.
Secara visual, karya seni rupa Abad Pertengahan terlihat datar, dengan pengolahan warna-warna primer dan pose yang agak kaku. Konsep perspektif pada masa ini sangat jarang ditemukan, atau kalau pun ada, hanya berupa pengolahan sederhana dengan banyak distorsi. Selain itu, tidak sulit menemukan material cat emas, emas, batuan berharga, dan gading sebagai bahan utama karya.
Ukuran karya seni rupa pada masa ini kebanyakan besar. Tetapi, tidak seperti pada masa klasik Romawi, ukuran yang besar tidak dimaksudkan untuk hal monumental, tetapi lebih sebagai pengisi ruang arsitektur yang pada masa itu cenderung tinggi dan luas dan sebagai wujud kebesaran Tuhan.

Periodisasi

Seni rupa Abad Pertengahan bisa diklasifikasikan atas dua masa, yaitu Zaman Romanesque, dan Gothic. Namun walaupun sedikit terpisah, kadang bahasan seni rupa Kristen Awal dan seni rupa Bizantium juga sering disatukan dengan topik ini.

Penyebaran

Seni rupa Abad Pertengahan menyebar ke hampir seluruh wilayah Eropa. Terutama adalah Jerman, Italia, Perancis, Russia, Inggris, Normandia, Ottonia, dan Bizantiu

Seniman besar

·         Giotto
·         Duccio
·         Cimabue

3.      Karya Seni Rupa Zaman Reinassane/Kelahiran Kembali

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e3/Antonello_da_Messina_008.jpg/200px-Antonello_da_Messina_008.jpg
Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf12/skins/common/images/magnify-clip.png
Lukisan oleh Antonello da Messina dari zaman Renaisans
Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M
Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani.[1] Namun, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif bagi kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik.[1] Kebudayaan klasik ini juga dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.[1][3]
·         1 Latar Belakang
·         2 Humanisme Klasik
·         4 Referensi
Latar Belakang
Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek utama.[1][4] Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia).[1][5] Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.[1] Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan keindahan.]
Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang tehnik dan kemampuan berorganisasi pantas mendapatkan acungan jempol.[1] Semua ini jelas menunjukkan bahwa kebudayaan Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.[1] Suatu pandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''.
Humanisme Klasik
Kebudayaan Renaisans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad Pertengahan.[1] Hal ini memiliki kaitan dengan hal yang tadi dijelaskan. Apabila dibandingkan dengan zaman Klasik yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam atau polis (negara-negara kota atau masyarakat Yunani Kuno).[1] Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal karena penekanannya pada individualisme. Individualisme yang menganggap bahwa manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan. Kita bukan hanya umat manusia, tetapi kita juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu dan menganut keyakinan tertentu.
Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam (Pico Della Mirandola).Gagasan ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala hal.[1] Gambaran manusia di sini adalah manusia yang dicita-citakan Humanisme Renaissans yaitu manusia universal (Homo Universale)
Daftar tokoh besar pada masa Renaisans
Berikut adalah daftar tokoh besar Renaisans:
Bidang seni dan budaya
·         Albrecht Dührer (1471-1528)
·         Desiserius Eramus (1466-1536)
·         Donatello
·         Ghirlandaio
·         Hans Holbein (1465-1506)
·         Hans Memling (1430-1495)
·         Hieronymus Bosch (1450-1516)
·         Josquin de Pres (1445-1521)
·         Leonardo da Vinci (1452-1519)
·         Lucas Cranach (1472-1553)
·         Michaelangelo (1475-1564)
·         Perugino (1446-1526)
·         Raphael (1483-1520)
·         Sandro Botticelli (1444-1510)
·         Tiziano Vecelli (1477-1526)
Penjelajahan
·         Christopher Columbus (1451-1506)
·         Ferdinand Magellan (1480?-1521)
Ilmu pengetahuan
·         Johann Gutenberg (1400-1468)
·         Nicolaus Copernicus (1478-1543)
·         Andreas Vesalius (1514-1564)
·         William Gilbert (1540-1603)
·         Galileo Galilei (1546-1642)
·         Johannes Kepler (1571-1642)

4.      Karya Seni Rupa Zaman Modern
Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer
Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat karya itu dibuat atau karya seni rupa kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb.
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/relief_of_indonesian_history_monas.jpg
Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan  buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.     Unik         : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya
2.     Individual     : bersifat pribadi atau perseorangan
3.     Universal    : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas
4.     Ekspresif     : ungkapan perasaan atau curahan jiwa
5.     Survival    : berlangsung sepanjang jaman/abadi
Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.
Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia
Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.
Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.     Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
2.     Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.
3.     Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.
Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:
1.     Deskriptif  (paparan secara obyektif)
2.     Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
3.     Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
4.     Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
5.     Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)
Jenis-jenis dan contoh  atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa)
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/Basuki_Kakak-adik-281x300.jpg
Seni Lukis: “Adik Kakak” karya Basuki Abdullah
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/nyoman-nuarta-menapak-sukma-2.jpg
Seni Patung karya Nyoman Nuarta
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/islami2.jpg
Seni Instalasi
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/Grafis2.jpg
Seni Grafis
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/tenun-ndek.jpg
Seni Kriya Tenun
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/batik-solo-a.jpg
Seni Kriya Batik
Description: http://sumberilmu.info/wp-content/uploads/2011/12/kriya-terapan4.jpg
Seni Kriya Tas