Nama : Mohammad Arifin
Kelas : XI Mesin 4
No.Presensi : 33
1. Karya Seni Rupa Pada Zaman Prasejarah
Zaman prasejarah adalah zaman ketika manusia belum
meninggalkan bukti tertulis. Sedangkan zaman sejarah adalah zaman ketika
manusia telah mengenal tulisan. Kedua zaman ini dapat ditemukan dengan cara
yang berbeda. Misalnya pada zaman prasejarah tidak meninggalkan benda-benda
hasil kebudayaan manusia. Maka untuk mengetahuinya para ahli sejarah melakukan
penelitian dengan cara :
1. Melakukan ekskavasi untuk menemukan
peninggalan budaya yang tertanam di tanah
2. Mempelajari kehidupan suku-suku terasing pada waktu
sekarang yang masih hidup seperti di zaman nenek moyang manusia
Sejarah Senirupa Indonesia Zaman prasejarah secara
garis besar terbagi atas zaman batu dan zaman logam. Karya-karya seni rupa yang
diciptakan pada masa itu umumnya sebagai media upacara dan bersifat simbolis.
Seni rupa zaman prasejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Sejarah
Seni rupa Indonesia zaman batu :
Pada zaman batu, peralatan yang digunakan dibuat dari
batu.
Urutan
Jaman Prasejarah Zaman batu terbagi atas :
- Zaman Paleolitikum ( Batu Tua ) : Manusia Nomaden
- Zaman Mesolitikum (Batu Tengah) : Manusia Tinggal di Goa
- Zaman Neolitikum ( Batu Muda) : Manusia tinggal menetap mendirikan rumah kayu.
- Zaman Megalitikum (Batu Besar) : Manusia pada saat itu Mengenal Pemujaan.
Sejarah Senirupa Indonesia Zaman
Prasejarah pada zaman
Batu tersebut bisa dikelompokkan sebagai berikut.
1) Seni
bangunan
Pada zaman Megalithikum banyak menghasilkan bangunan
dari batu yang berukuran besar, seperti
punden, dolmen, sarkofagus, dan meja batu.
punden, dolmen, sarkofagus, dan meja batu.
Kubur Batu
dan Menhir yang terdapat ditanah Toraja Sulawesi Selatang, dan Sarkofagus serta
Patung Megalit yang terdapat di Pasemah Pelambang.
2) Seni
patung
Seni patung Peninggalan zaman Neolithikum berupa
patung - patung penggambaran leluhur yang terbuat dari kayu dan batu.
Peninggalan zaman Megalithikum, berupa patung-patung berukuran besar.
Gowawambea" merupakan peninggalan budaya
megalitikum.
Tempat: Desa Onolimbu, Kecamatan Sirombu, Nias, Sumatera Utara.
Tempat: Desa Onolimbu, Kecamatan Sirombu, Nias, Sumatera Utara.
3) Seni lukis
Peninggalan
zaman Mesolithikum berupa lukisan cap jari dan lukisan yang menggambarkan
perburuan binatang yang ditempatkan pada dinding-dinding gua. Pada zaman Neolithikum
dan Megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan, benda-benda kerajinan, dan
hiasan ornamen.
Lukisan Babi Hutan - Lukisan Rusa - dan Lukisan Cap
Jari yang terdapat di Gua Leang-leang Maros Sulawesi Selatan
|
Seni rupa
zaman logam (zaman perunggu)
Pada zaman logam, peralatan yang dibuat dan digunakan
berasal dari benda logam. Peninggalan zaman logam berupa benda-benda kerajinan
dari perunggu, sepertiganderang, kapak, bejana, patung, dan perhiasan. Karya
seni tersebut dibuat dengan teknik cor (cetak), yang dikenal dengan teknik
bivalve (tuang berulang) dan teknik a cire perdue (tuang sekali pakai).
Kapak coro dan Nekara anda juga bisa lihat pada
gambar yang pertama diatas.
Sejarah Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah dibagi
berdasarkan perkembangan kebudayaan manusia, maka pada Zaman prasejarah
meliputi empat masa antara lain :
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, serta alat yang digunakan dibuat dari batu.
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, serta alat yang digunakan dibuat dari batu yang sudah dibentuk
- Masa bercocok tanam, dan alat-alat yang digunakan sudah lebih halus dan bagus.
- Masa Perundagian (perindustrian), alat-alat dipergunakan selain dibuat dari batu juga dari logam.
Kelangsungan
Keberadaan Senirupa Indonesia Zaman Prasejarah
- Sejarah senirupa terkait dengan peninggalan saat ini pada masa akhir tarikh masehi terakhir banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan hindu yang sudah matang yang berasal dari India.
- Tetapi budaya asing seperti hindu masuk berpengaruh pada budaya lokal yang tidak mudah hilang, seperti ritual atau semangat ritus terhadap roh nenek moyag sangat kental maka terjadi akulturasi budaya sebagai lokal genius bangsa Indonesia.
- Punden berundak adalah contoh nilai architektur yang penuh simbol akan makna filosofi banyak terdapat pada peninggalan candi seperti sukuh (abad XV), Borobudur (jaman Samaratungga) dll.
- Kesenian Prasejarah masih berlangsung saat ini meskipun terhimpit budaya dari luar. (Nias dan Papua).Manivestasi Tugu adalah menhir pada jaman megalithikum.
|
|
2. Karya seni Rupa Abad Pertengahan
Seni rupa Abad Pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang muncul sejak dimulainya abad
pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa Germania di bawah Raja Charmelagne hingga dimulainya masa renaisans.
Karakteristik
Karya seni rupa pada zaman ini memiliki ciri khas, yaitu keterikatan atas
otoritas gereja yang mendominasi pemerintahan dan
struktur sosial masyarakat.
Ketaatan kepada gereja adalah mutlak. bahkan tak jarang gereja ikut campur
tangan dalam menentukan isi karya yang akan dibuat.
Secara visual, karya seni rupa Abad Pertengahan terlihat datar, dengan
pengolahan warna-warna primer dan pose yang agak kaku. Konsep perspektif pada
masa ini sangat jarang ditemukan, atau kalau pun ada, hanya berupa pengolahan
sederhana dengan banyak distorsi. Selain itu, tidak sulit menemukan material
cat emas, emas, batuan berharga, dan gading sebagai bahan utama karya.
Ukuran karya seni rupa pada masa ini kebanyakan besar. Tetapi, tidak
seperti pada masa klasik Romawi, ukuran yang besar tidak dimaksudkan untuk hal
monumental, tetapi lebih sebagai pengisi ruang arsitektur yang pada masa itu
cenderung tinggi dan luas dan sebagai wujud kebesaran Tuhan.
Periodisasi
Seni rupa Abad Pertengahan bisa diklasifikasikan atas dua masa, yaitu
Zaman Romanesque, dan Gothic. Namun
walaupun sedikit terpisah, kadang bahasan seni rupa Kristen Awal dan seni rupa Bizantium juga sering disatukan dengan topik
ini.
Penyebaran
Seni rupa Abad Pertengahan menyebar ke hampir seluruh wilayah Eropa.
Terutama adalah Jerman, Italia, Perancis, Russia, Inggris, Normandia, Ottonia,
dan Bizantiu
Seniman besar
·
Giotto
·
Duccio
·
Cimabue
3. Karya Seni Rupa Zaman Reinassane/Kelahiran Kembali
Lukisan oleh Antonello da Messina
dari zaman Renaisans
Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance,
bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada
abad ke-15 dan ke-16 M
Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh
ajaran kristiani.[1] Namun, orang-orang kini mencari orientasi dan
inspirasi baru sebagai alternatif bagi kebudayaan Yunani-Romawi sebagai
satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik.[1] Kebudayaan klasik ini juga dipuja dan dijadikan
model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.[1][3]
Latar
Belakang
Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia
sebagai subjek utama.[1][4] Filsafat Yunani, misalnya
menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-menerus memahami
lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri
demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia).[1][5] Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei
karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi
suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.[1] Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuan
manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan keindahan.]
Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang tehnik dan kemampuan
berorganisasi pantas mendapatkan acungan jempol.[1] Semua ini jelas menunjukkan bahwa kebudayaan
Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.[1] Suatu pandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''.
Humanisme
Klasik
Kebudayaan Renaisans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad
Pertengahan.[1] Hal ini memiliki kaitan dengan hal yang tadi
dijelaskan. Apabila dibandingkan dengan zaman Klasik yang lebih menekankan
manusia sebagai bagian dari alam atau polis (negara-negara kota atau masyarakat
Yunani Kuno).[1] Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal karena
penekanannya pada individualisme. Individualisme yang menganggap
bahwa manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan. Kita bukan hanya umat
manusia, tetapi kita juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk
berbuat sesuatu dan menganut keyakinan tertentu.
Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan
pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam (Pico Della Mirandola).Gagasan ini
mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan
individu dalam segala hal.[1] Gambaran manusia di sini adalah manusia yang
dicita-citakan Humanisme Renaissans yaitu manusia universal (Homo Universale)
Daftar tokoh
besar pada masa Renaisans
Berikut adalah daftar tokoh besar Renaisans:
Bidang
seni dan budaya
·
Albrecht
Dührer (1471-1528)
·
Desiserius
Eramus (1466-1536)
·
Donatello
·
Ghirlandaio
·
Hans Holbein
(1465-1506)
·
Hans Memling
(1430-1495)
·
Hieronymus
Bosch (1450-1516)
·
Josquin de
Pres (1445-1521)
·
Leonardo da
Vinci (1452-1519)
·
Lucas
Cranach (1472-1553)
·
Michaelangelo
(1475-1564)
·
Perugino
(1446-1526)
·
Raphael
(1483-1520)
·
Sandro
Botticelli (1444-1510)
·
Tiziano
Vecelli (1477-1526)
Penjelajahan
·
Christopher
Columbus (1451-1506)
·
Ferdinand
Magellan (1480?-1521)
Ilmu
pengetahuan
·
Johann
Gutenberg (1400-1468)
·
Nicolaus
Copernicus (1478-1543)
·
Andreas
Vesalius (1514-1564)
·
William
Gilbert (1540-1603)
·
Galileo
Galilei (1546-1642)
·
Johannes
Kepler (1571-1642)
4.
Karya Seni Rupa Zaman Modern
Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer
Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat karya itu dibuat atau karya seni rupa kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb.
Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat karya itu dibuat atau karya seni rupa kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb.
Keunikan
Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Unik
: tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya
2. Individual :
bersifat pribadi atau perseorangan
3. Universal :
diperuntuk semua orang atau masyarakat luas
4. Ekspresif :
ungkapan perasaan atau curahan jiwa
5. Survival :
berlangsung sepanjang jaman/abadi
Keunikan
Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.
Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia
Karya seni
rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara
lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga
dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas
masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai
perwujudan ekspresi jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.
Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.
Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1. Apresiasi simpatik adalah merasakan
tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka
atau tidak suka.
2. Apresiasi empatik/estetik adalah
merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya,
seperti ada perasaan kagum atau terharu.
3. Apresiasi kritis adalah apresiasi
yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan,
teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.
Pendekatan/metode
dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:
1. Deskriptif (paparan secara
obyektif)
2. Analitis (paparan berdasarkan
kaidah-kaidah estetika)
3. Interpretatif (paparan berdasarkan
sudut pandang pengamat)
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran
nilai)
5. Interdisiplin (berbagai disiplin
keilmuan)
Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa
modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya
seni rupa)
Seni Lukis:
“Adik Kakak” karya Basuki Abdullah
Seni Patung
karya Nyoman Nuarta
Seni
Instalasi
Seni Grafis
Seni Kriya
Tenun
Seni Kriya
Batik
Seni Kriya
Tas